Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rijsttafel" Betawi di Kunstkring Paleis

Kompas.com - 22/04/2013, 07:07 WIB

MAKAN malam mewah nan senyap. Hanya cahaya redup di ruang utama gedung. Kami duduk berdua, saling berhadapan di satu meja panjang berisi sepuluh kursi antik koleksi keluarga besar raja gula Oei Tiong Ham. Tidak kurang dari 20 sajian menu tersaji di atas meja. Rijsttaffel Betawi!

Rijsttafel (baca reistafel) adalah cara penyajian makanan berseri dengan menu dari beberapa daerah di Nusantara yang berkembang di era kolonial Hindia Belanda.

Jenis sajiannya, ”hibrida” Barat dan Nusantara. Akan tetapi, Anhar Setjadibrata, pemilik baru Restoran Kunstkring Paleis yang terletak di ujung Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, ini mengemasnya menjadi ”hibrida” Barat dan Betawi.

Bagian dari gaya hidup tahun 1910 di Batavia ini berkembang di kalangan atas Belanda, Indo, Betawi, dan peranakan China. Kala itu, disajikan di sejumlah restoran dan tempat hiburan malam nan mewah.

Ada sop kampoeng toegoe (sop ikan dengan belimbing wuluh), karedok betawi, nasi uduk, bebek goreng bumbu rempah jawa, otak-otak ikan bandeng bumbu opor, semur lidah sapi, tumis oncom dengan leunca, sate lembut betawi, dan sayur gambas udang.

Ada juga sambal goreng labu siam, tempe lombok ijo dan taoco, udang goreng kering, sambal ijo teri, sambal bajag, acar kuning, acar campur aduk belanda, kerupuk puli, kerupuk udang, rempeyek gremut (rempeyek dengan udang kecil), dan es selendang mayang.

Sop kampoeng toegoe mengingatkan kita pada sejumlah menu lokal yang berkembang di antara kaum mardijkers (kalangan budak dan peranakan Portugis yang dimerdekakan VOC) di Kampung Tugu, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Adapun karedok, nasi uduk, tidak asing lagi bagi lidah Betawi.

Sate lembut mengingatkan kita pada warung Mpok Atikah di Kebon Kacang V Nomor 29, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Daging tumbuknya manis berserat parutan kelapa. Saat ini, sajian sate lembut masih tergolong langka di Jakarta.

Sajian semur lidah sapi mengingatkan kita pada sajian semur kerbau andil yang hanya muncul menjelang Lebaran.

Es betawi, selendang mayang disajikan lebih sederhana dan menarik. Es serut ditaruh di atas selendang mayang. Selebihnya adalah sajian yang didominasi rasa asam segar.

Sajian rijsttafel disajikan dalam mangkuk-mangkuk mungil beralas cawan. Tarifnya tentu saja masuk kategori eksklusif.

Tempo dulu

Anhar tak banyak menjelaskan tentang sajian tersebut, dan lebih asyik bercerita tentang sejumlah lukisan raksasa karyanya yang baru ia selesaikan beberapa bulan belakangan.

Lukisan itu diadopsi dari lukisan tentang penangkapan Pangeran Diponegoro karya JW Pieneman, dan lukisan bertema sama lainnya karya Raden Saleh. Dalam karyanya, Anhar menampilkan dirinya sedang melihat peristiwa penangkapan itu sambil membayangkan dirinya sedang memberikan secawan minuman terakhir bagi Pangeran Diponegoro yang ditinggalkan bayang-bayang Nyai Roro Kidul.

Anhar ingin membangun suasana mistik tempo dulu di restorannya. ”Saya tidak hanya ingin mengantar tamu ke era pemerintahan kolonial Hindia Belanda lewat sajian menu, tetapi juga mengantar mereka memasuki fantasi di era itu,” tuturnya.

Rumah makan ini baru dibuka pada Rabu (17/4/2013). Anhar secara khusus mengundang Gubernur DKI Joko Widodo ke restorannya. Yang luar biasa, pada hari dan tanggal sama, 99 tahun lalu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Frederick Indenburg pun membuka Kunstkring yang kala itu milik Nederlandsch Indische Kunstkring, kelompok seniman dan budayawan Hindia Belanda. (WINDORO ADI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com